Pembinaan pemain muda yang dilakukan sebuah klub menjadi salah satu sektor penting di era sepak bola modern. Sektor ini tidak hanya membantu dalam menyediakan pemain bagi klub di masa depan tetapi bisa memberikan pemasukan dari penjualan pemain. Terlebih lagi, di era sepak bola modern saat ini harga pemain muda potensial sangat tinggi dan tidak masuk akal.
Sebagai klub yang tengah membangun fondasi kuat, Manajemen Como 1907 menjadikan pembinaan pemain sebagai salah satu fokus utama di samping strategi perekrutan dan branding. Akademi Como 1907 merupakan tempat pembinaan dan telah menjadi fondasi penting bagi klub dalam mencetak talenta-talenta muda lokal atau internasional.
Pengembangan terhadap Akademi Como 1907 tentu sangat sejalan dengan visi manajemen di bawah naungan Grup Djarum yang memiliki ambisi besar. Struktur pembinaan yang dimiliki oleh klub sangat lengkap dari mulai U-9, U-11, U-13, U15, U-17, hingga Primavera (U-19). Masing-masing kelompok usia dipimpin oleh pelatih profesional bersertifikasi UEFA.
Fokus utama pembinaan di Akademi Como 1907 cukup beragam seperti kelompok usia U-9 hingga U-13 yang lebih mengenalkan taktik dasar, pengembangan motorik, dan pembentukan karakter. Para pelatih bertugas dan fokus pada teknik individual pemain seperti kontrol bola, cara mengumpan, cara menendang, dan position play.
Kelompok U-14 hingga U-17 fokus tidak lagi pada teknik dasar melainkan bergeser ke aspek taktik, kerja sama tim, dan pemahaman permainan yang lebih mendalam. Fisik dan mental pemain mulai dibentuk agar bisa bersaing untuk menghadapi kompetisi yang lebih ketat. Kemudian kelompok U-19 atau Primavera menjadi gerbang terakhir sebelum pemain naik ke tim utama (senior).
Kelompok usia ini sering mengikuti kompetisi tingkat nasional dan beberapa pemain di antaranya mengikuti sesi latihan bersama tim senior. Hal ini bertujuan untuk membiasakan pemain Primavera menjalani porsi latihan dan memahami taktik dari pelatih tim senior. Selain itu setiap kelompuk usia ditanamkan nilai-nilai sportivitas dalam pertandingan sepak bola.
Akademi Como 1907 berpusat di Centro Sportivo di Mozzate, yang telah direnovasi serta dilengkapi dengan fasilitas modern termasuk gym, lapangan sintetis, ruang analisis video, dan pusat pemulihan cedera. Meskipun Akademi Como 1907 belum memiliki sejarah panjang seperti akademi elite Italia lainnya, perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir menunjukan lonjakan yang progresif.
Rumah Bagi Bintang Masa Depan dan Legenda Sepak Bola Italia
Beberapa pemain muda tampil di ajang Viareggio Cup, sebuah turname junior prestisius di Italia. U-15 dan U-17 berhasil menembus fase knock-out nasional dengan mengalahkan tim-tim besar seperti Bologna dan Torino di fase grup. Sementara itu tim Primavera berhasil finish di posisi 4 besar dalam kompetisi Primavera 2 musim 2023-2024 dan bersaing ketat dengan Parma serta Venezia.
Para pemain akademi Como 1907 yang cukup bersinar mulai dilirik oleh pengamat dan pelatih tim senior seperti Mattia Frigerio (MF, U-19) yang merupakan gelandang box-to-box dengan visi bermain tajam dan telah mencetak 6 gol serta 8 asisst musim lalu di Primavera. Selain itu ada nama Adem Muci (FW, U-19), pemain berdarah Albadia ini memiliki ketajaman dan naluri gol tinggi.
Nama lainnya dari akademi Como 1907 adalah Luca Bellotti (GK, U-17), kiper bertinggi 1,9 meter ini memiliki refleks yang luar biasa dan dibandingkan dengan Gianluigi Donnarumma di usia yang sama. Akademi Como 1907 juga memiliki pemain potensial lain yaitu Samuele Carcano (CB, U-15), bek tengah mud aini sering dipanggil untuk membela tim nasional Italia U-15.
Beberapa dari mereka sudah pernah dipanggil oleh pelatih Cesc Fabregas untuk berlatih bersama tim utama, terutama saat pramusim 2024 dan 2025. Selain menjadi pondasi kuat bagi klub, Akademi Como 1907 telah melahirkan para bintang sepak bola. Bahkan pemain-pemain tersebut menjadi legenda di sepak bola Italia maupun dunia karena permainan dan prestasinya.
Beberapa nama legenda sepak bola Italia yang bermain di Akademi Como 1907 di antaranya Daniele Padelli (Kiper), Mauro Bergamaschi (Bek), Stefano Morrone (Gelandang), Andrea Ardito (Gelandang), Simone Andrea Ganz (Penyerang) dan Gianluca Zambrotta (Bek Sayap/Gelandang). Para legenda ini menjadi tokoh inspiratif bagi para pemain Akademi Como 1907 untuk meraih kesuksesan.
