Ternyata dibalik desainer jersei Como 1907 itu dirancang oleh orang Indonesia, yakni Didit Hedi Prasetyo (anak tunggal Prabowo) yang berkolaborasi dengan pelukis asal India bernama Golna Jebelli.
Sosok Didit Hediprasetyo memang tidak perlu diragukan lagi sepak terjangnya dalam dunia rancang busana. Pria kelahiran 22 Maret 1984 ini levelnya sudah di kancah internasional.
Didit Hediprasetyo selalu melakukan riset yang mendalam ketika merancang busana, pencarian ide serta makna filosofislah yang membuat karyanya menjadi indah.
Contohnya ketika Didit merancang jersei tim Indonesia untuk olimpiade Paris 2024. Jersei yang bernuansa merah puth dan kedua full warna hitam terinsipirasi dari lagu ‘Berkibarlah Benderaku.’ Karya Didit penuh dengan dedikasi riset dan filosofis.
Jersei Como Terinspirasi Dari Danau Como
Berbicara tentang Como memang bukan sekadar sepak bola saja, lebih dari itu Como adalah surga di sudut dunia yang melukiskan sejarah dan goresan alam.
Desain jersei Como 1907 terinspirasi dari jelitanya permata Italia, yaitu danau Como. Warna biru airnya yang dibingkai lukisan alam pengunungan Alpen, akan menyihir siapapun yang memandangya. Maka tak heran jika Didit Hediprasetyo mendapatkan secercah inspirasi jersei Como 1907 dari kecantikan danau Como.
Didit Hediprasetyo ingin memberikan filsofis bahwa jersei Como melambangkan ketenangan serta keberanian. Rancangan ini semakin sempurna ketika dikolaborasikan dengan pelukis asal India Golnaz Jebelli yang berhasil melukiskan visi berbagai tekstur air dan marmer yang merepresentasikan energi.
Dan bagi Golnaz Jebelli sendiri, proyek kolaborasi membuat kaos Como ini bukan sekadar tentang sepak bola, melaikan simbol seni, budaya, dan gairah olahraga.
Seperti halnya Didit yang terinspirasi dari danau Como, Golnaz Jebelli juga tersihir keindahannya yang menjadikan inspirasi dalam lukisannya. Baginya air dan kekuatan air adalah gerakan.
Jadi ketika para pemain terus-menerus bergerak saat berada di lapangan, fisik para pemain mewakili kekuatan, pola yang terus berulang dan bergerak itulah gambaran kuat.
Hasil kolaborasi antara Didit Hediprasetyo dengan Golnaz Jebelli ini memberikan dampak yang baik bagi squa Como 1907 dan juga dari sisi bisnis.
Cesc Fabregas sosok pelatih Como 1907 mengaku suka dengan desain jersei Como yang melambangkan kekuatan, serta makna kultural di masyarakat.
Pihak Como 1907 yang diwakilkan oleh Mirwan Suwarno mengatakan akan menggunakan jersei yang didesain Didit dipakai selama dua musim. Tujuannya sungguh sangat filosofis juga, alasannya pihak Como 1907 tidak ingin membebankan para fans untuk terus membeli merchandhise setiap musim.
Begitulah Como 1907 yang tidak hanya membawa semangat sepak bola, melainkan juga semangat kultural di masyarakat.