Minggu malam (19/10) di Stadion Giuseppe Sinigaglia berubah menjadi saksi sejarah ketika Como 1907 berhasil menundukkan Juventus dengan skor meyakinkan 2-0. Laga pekan ketujuh Serie A 2025/26 ini bukan hanya kemenangan biasa, melainkan momen bersejarah yang tercatat untuk pertama kalinya sejak tahun 1952, Como 1907 akhirnya kembali menaklukkan raksasa dari Turin.
Sorak-sorai ribuan tifosi Il Lariani yang memenuhi tribun menciptakan atmosfer luar biasa pada laga tersebut. Danau Como yang biasanya tenang seolah ikut bergetar oleh teriakan kemenangan publik Como. Bagi pelatih Cecs Fabregas, hasil ini adalah buah dari keyakinan bahwa timnya mampu untuk bersaing dengan klub besar, tak peduli sejarah atau reputasi lawan.
Laga Como 1907 vs Juventus Dihadiri Tokoh Publik dan Psywar Igor Tudor Sebelum Pertandingan
Atmosfer laga ini semakin istimewa karena dihadiri banyak tokoh legendaris sepak bola. Seperti Gennaro Gattuso, pelatih timnas Italia dan Fabio Capello, mantan pelatih timnas Italia dan Real Madrid. Kemudian mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat ini menjabat sebagai FIFA’s Chief of Global Football Development, tampak duduk ditemani oleh Thierry Henry dan Raphael Varane.
Selain tokoh sepak bola, laga tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Roberto Allievi, seorang pengusaha sekaligus presiden klub bola basket, Pallacanestro Cantù dan aktor asal Amerika, Rudy Pankow, yang dikenal dalam series Netflix “Outer Banks”. Kehadiran para tokoh besar tersebut menunjukkan bahwa Como 1907 tak lagi sekadar pendatang baru di Serie A, tetapi mulai dipandang sebagai klub dengan proyek serius dan daya tarik internasional.
Beberapa hari sebelum pertandingan, pelatih Juventus, Igor Tudor sempat membuat pernyataan yang dianggap meremehkan. Dalam konferensi persnya, Igor Tudor menyebut Como 1907 sebagai “klub kecil palsu” yang mengacu pada proyek ambisius mereka yang ditopang oleh investor Indonesia dan mantan pemain besar seperti Cesc Fabregas, Thiery Henry, dan lainnya di manajemen.
“Como adalah “klub kecil palsu”, mereka menghabiskan banyak uang dan yang paling penting, pelatihnya sendiri yang memilih semua pemain yang direkrut”, dikutip dari Sky Sport Italia (18/10).
Menyikapi pernyataan tersebut, pelatih Cesc Fabregas tak tinggal diam dan memberi sindiran halus. “Saya katakan ini dengan penuh hormat kepada Tuan Tudor karena pada Sabtu dia menyebut saya ‘pelatih Como’. Dia pelatih hebat dan Juventus adalah klub besar. Dia bilang kami adalah contoh dan bahwa saya memilih semua pemain, mungkin ada bagian cerita yang tidak dijelaskan kepadanya dengan benar” ujar mantan pemain Barcelona dan timnas Spanyol itu.
Fakta Menarik dari Laga Como 1907 vs Juventus, Dari Kemenangan Pertama Hingga Rekor Pribadi
Selain kemenangan bersejarah, ada beberapa fakta menarik dari laga Como 1907 vs Juventus, antara lain:
Kemenangan Pertama Sejak 1952
Kemenangan ini menjadi yang pertama kali bagi Como 1907 atas Juventus sejak tahun 1952. Terakhir kali Como 1907 mengalahkan Juventus terjadi pada 73 tahun lalu.
Rekor Penonton Tertinggi Musim Ini
Stadion Giuseppe Sinigaglia mencatat rekor kehadiran lebih dari 13.000 penonton, kapasitas penuh dengan tiket terjual habis tiga hari sebelum laga.
Nico Paz Kembali Jadi Bintang
Magis Nico Paz belum berhenti yang kembali menjadi bintang pada laga ini dengan 1 assist dan 1 gol. Kini, ia mencatatkan 4 gol, 4 assist, 4 Man of The Match, dan 2 Rising Star of The Month.
Efektivitas Como 1907 Unggul
Meski Juventus unggul dalam penguasaan bola, tetapi Como 1907 unggul dalam efisiensi dengan enam tembakan ke arah gawang.
Rekor Pribadi Cesc Fabregas
Ini menjadi kemenangan pertama bagi Cesc Fabregas, Meski Dani Guindos menggantikannya berada di pinggir lapangan, setelah musim lalu dua kali gagal meraih kemenangan.
Bagi pendukung Como 1907, malan itu akan dikenang selamanya. Klub yang dulu berjuang di dasar liga kini mampu bangkit dan menumbangkan salah satu kekuatan terbesar Italia. Bagi Como 1907, kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari kepercayaan diri baru bahwa mereka layak untuk bersaing di papan atas Serie A.
Sementara Juventus harus menelan kenyataan pahit, terkadang sejarah tak cukup untuk menjamin kemenangan. Bahkan klub yang dianggap kecil pun kini bisa mengguncang kekuatan besar jika semua bekerja keras dan tampil konsisten. Kini, kepercayaan diri Como 1907 semakin tinggi, hanya perlu tetap fokus dalam setiap laga dan menjaga konsistensi untuk mencapai ambisi besar.