Andrea Belotti resmi menjadi pemain Como 1907 pada 1 Juli 2024. Sebagai pemain mantan AS Roma pada musim 2022/2023, tentunya pertandingan mendatang pada 16 Desember 2024 pukul 00.00 WIB akan menjadi laga dilematis seandainya Belotti mencetak gol sambil selebrasi.
Bukan dilematis apakah hatinya masih ada di AS Roma, ini bukan soal asmara yang sampai mengorbankan klubnya sendiri seperti halnya toxic relationship. Melainkan soal selebrasi setelah gol tercipta.
Selebrasi setelah gol adalah upaya merayakan keberhasilan taktik membobol gawang lawan yang disajikan dengan berbagai gaya ikonik para pemain. Lha lalu kenapa jadi masalah?
Tentu itu bukanlah masalah, dan memang seharusnya bukan masalah. Tetapi biasanya jika ada pemain yang kebetulan berlaga dengan mantan klubnya, biasanya jika ia membuat gol, ia tidak selebrasi atas dasar menghormati mantan klubnya.
Seromantis itulah pertandingan sepak bola, dan untuk melakukan keromantisan tersebut, maka Belotti harus mampu mencetak gol kepada tim asuhan Claudio Ranieri; AS Roma.
Perbedaan Peringkat Klasemen
Laga pada 16 Desember nanti akan dilakukan di stadio Giuseppe Sinigaglia, rumah Como 1907 yang dibangun oleh diktator diantara indahnya lanskap danau Como dan pegunungan Alpen.
Duel ini mempertemukan peringkat 11 dengan 17, duel tim peringkat medioker kontra papan bawah. Tetapi perlu diketahui AS Roma belum pernah merayakan kemenangan di kandang lawan dalam 10 pertandingan terakhir, meskipun sebenarnya catatan Como lebih buruk sih karena belum pernah mendapatkan kemenangan sama sekali, baik kandang maupun tandang.
Selama 10 pertandingan terakhir itu, Como 1907, tim asuhan Cesc Fabregas memperoleh 5 kali kalah dan 5 kali imbang. Sementara tim asuhan pelatih baru AS Roma, Claudio Ranieri, memperoleh kali kalah 5, 2 imbang dan 2 kali menang.
Catatan bagi keduanya sama-sama kurang memuaskan, uniknya lagi duel laga nanti ini sama-sama mempunyai kelemahan yang sama, yaitu pertahanan. Jadi dengan asumsi pertahanan keduanya sama buruknya. Como 1907 bisa memanfaatkan serangan -serangan agresifnya sembari memperkuat pertahanan.
Head to Head
Pada pertandingan kandang terakhir melawan AS Roma di Serie A musim 2002/2003, Como 1907 meraih kemenangan tanpa kebobolan dengan skor 2-0. Saat itu, Como dilatih oleh Eugenio Fascetti, sementara Roma ditangani oleh Fabio Capello.
Perihal kebobolan antara Como 1907 dengan AS Roma, Como 1907 lebih banyak meraup kebobolan. Pasalnya Como telah kebobolan dalam 6 dari 6 pertandingan sebelumnya, kebobolan 12 gol dalam prosesnya.
Sedangkan AS Roma, telah kebobolan dalam 5 dari 6 pertandingan terakhir, dengan total 9 gol dari para musuh-musuhnya.
Dan riwayat pertandingan Como 1907 kontra AS Roma adalah Como 1907 menang: 5, Seri: 8 dan AS Roma menang: 11.
2 pertemuan terakhir
- 26/01/03 Como 2-0 Roma (Serie A)
- 07/11/02 Roma 2-1 Como (Serie A)
5 pertandingan terakhir Como (K-S-K-S-S)
- 05/11/24 Empoli 1-0 Como (Serie A)
- 08/11/24 Genoa 1-1 Como (Serie A)
- 24/11/24 Como 0-2 Fiorentina (Serie A)
- 30/11/24 Como 1-1 Monza (Serie A)
- 09/12/24 Venezia 2-2 Como (Serie A)
5 pertandingan terakhir AS Roma (K-S-K-M-M)
- 25/11/24 Napoli 1-0 Roma (Serie A)
- 29/11/24 Tottenham 2-2 Roma (Liga Europa)
- 03/12/24 Roma 0-2 Atalanta (Serie A)
- 08/12/24 Roma 4-1 Lecce (Serie A)
- 13/12/24 Roma 3-0 Braga (Liga Europa)
Dengan perbedaan ini head to headnya, MinCom yakin Como 1907 akan mampu memberikan perlawanan yang mengakibatkan kemenangan.
Sebab ini juga bisa membuktikan apakah Andrea Belotti sudah move on dari AS Roma dengan pembuktian mampu memberikan pundi-pundi gol bagi Como 1907 sekaligus membawa kemenangan yang selama ini belum dicicipi oleh Como 1907.