Bagi Como 1907, musim 2024/2025 tak hanya menjadi musim penting dalam upaya membangun identitas klub di Serie A, tetapi juga menjadi panggung bagi salah satu aset paling berharga mereka: Nico Paz. Pemain muda asal Argentina yang didatangkan dari Real Madrid tampil impresif sepanjang musim, menjadi motor serangan dan wajah baru dari Como.
Musim ini memang menjadi momen kebangkitan bagi Nico Paz. Gelandang muda asal Argentina itu yang tampil luar biasa dengan catatan 6 gol dan 8 asis di Serie A. Setelah menjalani musim penuh menit bermain dan perkembangan pesat, Real Madrid dikabarkan serius mempertimbangkan untuk mengaktifkan klausul buyback senilai €8 juta demi memulangkan sang pemain ke Santiago Bernabéu.
Menurut laporan dari Managing Madrid, Real Madrid dikabarkan akan menggunakan hak mereka atas klausul tersebut. Keputusan ini lebih cepat dari jangka waktu dua tahun yang disepakati saat transfer awal ke Como. Ini menandakan bahwa pihak klub melihat potensi besar dalam diri Nico Paz yang kini makin matang, terutama setelah mendapatkan kepercayaan penuh sebagai starter reguler di Italia.
Keputusan ini juga berkaitan erat dengan perubahan strategi di tubuh Los Blancos. Di bawah arahan pelatih baru, Xabi Alonso, Madrid tengah mencari sosok gelandang serang muda yang bisa memberi warna baru di lini tengah mereka. Paz dinilai cocok dengan filosofi permainan Xabi yang mengedepankan pressing, mobilitas, dan kemampuan menciptakan peluang dari lini kedua.
Paz tidak hanya bersinar secara statistik, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dalam membaca permainan dan mentalitas yang membuatnya menonjol selama membela Como. Ia mencetak sejumlah gol penting dan menjadi motor serangan tim, membuktikan bahwa dirinya layak bermain di level yang lebih tinggi. Jika proses formal antara Real Madrid, Como, dan agen pemain berjalan lancar, Nico Paz diperkirakan akan menjadi bagian dari skuad utama Madrid untuk Piala Dunia Antarklub mendatang.
Kembalinya Nico Paz ke Real Madrid tidak hanya memberi dampak teknis, tetapi juga mempertegas komitmen klub untuk terus memberi ruang kepada jebolan akademi mereka. Ini bisa menjadi cerita sukses baru dari pemain muda yang sempat “menghilang”, lalu pulang sebagai sosok yang jauh lebih siap.
Bagi Como sendiri, skenario ini sudah dipertimbangkan sejak awal. Klausul buyback memang memberi risiko, tapi juga menjadi bagian dari strategi mendatangkan talenta top dengan bujet terbatas. Jika transfer kembali ini terjadi, dana dari Madrid bisa digunakan untuk memperkuat beberapa sektor lain dan membuka peluang mengembangkan pemain muda lainnya.
Paz tidak hanya bersinar secara statistik, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dalam membaca permainan dan mentalitas yang membuatnya menonjol selama membela Como.
Meski tentu saja, kehilangan Paz tentu akan berpengaruh pada kualitas skuad Como. Para fans pun tentu berharap jika Paz tetap bisa dipertahankan oleh manajemen. Apalagi, peluang untuk mendapatkan menit bermain di Real Madrid tidak begitu besar bagi Paz. Ingat, Madrid masih memiliki Jude Bellingham, Fede Valverde, serta Arda Guller di lini tengah.
Melihat penuhnya lini tengah Madrid, bisa jadi Nico Paz hanya akan menjadi penghangat bangku cadangan di Los Galacticos. Hal ini harus menjadi pertimbangan bagi pemain muda Argentina itu, berjudi dan kembali ke Madrid dengan harapan dapat tempat, atau tetap bertahan di Como untuk menempa diri lebih keras. Semua hal ini tentu ada di tangan Real Madrid dan Nico Paz.
Akankah Nico Paz menjadi bagian inti Real Madrid era baru? Atau justru menjadi penambah statistik pemain yang gagal bersinar di sana? Hanya waktu yang akan menjawab.
