Como 1907 kembali membuat langkah cepat dan juga ambisius di bursa transfer musim panas 2025 dengan mengamankan gelandang Argentina, Máximo Perrone dari Manchester City. Pemain yang sebelumnya berstatus pinjaman ini resmi di permanenkan oleh Como 1907 dengan biaya transfer sebesar 13 juta euro atau sekitar 247 miliar rupiah.
Seperti pernyataan Como 1907 dalam laman resminya pada Jumat (18/07/2025), gelandang asal Argentina ini menandatangani kontrak jangka panjang hingga tahun 2029. “Como 1907 dengan bangga mengonfirmasi perekrutan permanen gelandang Argentina Máximo Perrone dari @mancity. Pemain berusia 21 tahun ini telah menandatangani kontrak dengan klub hingga 2029.”
Pelatih kepala Como 1907, Cesc Fabregas, menyambut posistif kesepakatan ini. Ia menegaskan jika peran Máximo Perrone dalam struktur tim sangatlah penting. “Kami sangat senang menyambut Máximo ke dalam keluarga Como dengan status permanen. Ia beradaptasi dengan cepat musim lalu, memahami betul bagaimana kami ingin bermain, dan menjadi sosok kunci dalam tim.” ungkapnya.
Máximo Perrone didatangkan Como 1907 dari Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025 sebagai pemain pinjaman. Selama satu musim membela Como 1907, ia jadi salah satu pemain kunci klub di lini tengah. Ia telah mencatatkan 26 penampilan di Serie A bersama Como 1907 dengan mengemas 3 asis selama musim 2024/25.
Apa Peran Máximo Perrone di Como 1907?
Dengan gaya bermain yang tenang namun efektif, penguasaan ruang yang apik, serta kontribusi yang signifikan sebagai pengatur ritme permainan, Máximo Perrone dipandang sebagai salah satu aset utama dalam rencana jangka panjang Como 1907. Pemain kelahiran Buenos Aires, Argentina 7 Januari 2003 (22 tahun) ini dapat ditempatkan di beberapa posisi.
Ia memiliki posisi utama sebagai gelandang bertahan (DMF), tetapi bisa dimainkan sebagai gelandang box-to-box atau deep-lying playmaker. Di usianya yang terbilang muda, pemain yang ikut merasakan trebel winner bersama Manchester City ini sangat tenang dalam mengontrol ritme permainan. Selain itu, ia pintar dalam mendistribusikan bola walau berada di area sempit.
Ia juga dikenal sangat tahan terhadap tekanan (press-resistant) dan sering menjadi kompas di lini tengah Como 1907. Sebagai gelandang bertahan, Máximo Perrone cukup aktif dalam recover bola dan tata posisinya sangat cerdas sehingga dapat mengalangi alur serangan lawan termasuk dalam sistem double pivot.
Máximo Perrone telah menjalani transisi dari talenta Argentina menjadi inti lini tengah klub Eropa. Meski minim dalam mencetak gol karena posisi, kontribusinya lebih kepada stabilitas dan pengaturan tempo permainan klub. Staistiknya di musim 2024/25 menjadi bukti jika ia adalah salah satu pemain kunci yang membawa Como 1907 menempati peringkat 10 klasemen dan bertahan di Serie A.
Dengan kontrak jangka panjang yang diberikan oleh Como 1907, ia dapat terus tampil padu dan juga semakin berkembang. Di musim depan, ia dan rekrutan baru (Martin Baturina) bisa menjadi poros ganda dalam skema double pivot. Jika skema 4-3-2-1 atau 3-4-2-1 tetap digunakan, maka Máximo Perrone bisa bertindak sebagai Regista, sedangkan Martin Baturina menjadi Mezzala.