Home » Marco Simone: Lulusan Akademi Como 1907 yang Mampu Menaklukkan Dua Negeri

Marco Simone: Lulusan Akademi Como 1907 yang Mampu Menaklukkan Dua Negeri

oleh Fans Como Indonesia
A+A-
Reset
Marco Simone: Lulusan Akademi Como 1907 yang Mampu Menaklukkan Dua Negeri

Akademi Como 1907 memang tidak seperti akademi La Masia milik Barcelona ataupun akademi Ajax Amsterdam yang penuh sorotan karena menghasilkan pemain bintang. Walau begitu, akademi dari klub yang berada di tepi danau ini memiliki beberapa lulusan yang meraih kesuksesan bahkan telah menjadi bintang sepak bola, salah satunya Marco Simone.

Marco Simone adalah contoh nyata talenta Italia yang berhasil menembus level tertinggi sepak bola Eropa. Memulai karier profesionalnya sebagai pesepak bola di klub kecil namun sarat sejarah, Como 1907, penyerang berbakat ini mampu menaklukkan dua negeri. Ia sukses di Italia dan Prancis sebagai pesepak bola dan menjadi ikon dua negara terutama untuk fans AC Milan dan AS Monaco.

Lahir di Castellanza, Italia pada 7 Januari 1969 (56 tahun) Marco Simone memulai karier sepak bola di akademi Como 1907 pada umur 15 tahun (1984) dan bermain untuk tim utama di musim 1986/87. Ia telah bermain di 44 pertandingan bersama Como 1907 dengan 7 gol disemua kompetisi. Como 1907 menjadi tempat pembelajaran baginya dengan teknik dan mentalitas sebagai pemain profesional.

Karier Gemilang Marco Simone Bersama I Rossoneri

Pada musim 1987/88 Marco Simone sempat dipinjamkan selama satu musim penuh ke Virescit dan mencatatkan 18 penampilan serta mencetak 8 gol. Kemudian ia bergabung dengan AC Milan pada musim 1989/90 yang menjadi awal melejitnya karier Marco Simone di sepak bola Eropa. Ia berada di era keemasan AC Milan yang pada saat itu dipenuhi oleh bintang-bintang sepak bola.

Skuad AC Milan pada musim tersebut dipenuhi para bintang seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Carlo Anceloti, Paolo Maldini dan nama besar lainnya. Selama membela AC Milan (1989-1997) ia mencatatkan 260 pertandingan dengan mencetak 75 gol serta 32 assist. Bersama George Weah di AC Milan, ia membentuk duo yang paling terkenal dan sangat ditakuti di lini depan.

Selama bermain bersama Rossoneri, Marco Simone berhasil mempersembahkan 4 gelar Serie A (1991/92, 1992/93, 1993/94, 1995/96), 2 gelar Italian Super Cup (1993/94, 1994/95), 2 gelar UEFA Champions League (1989/90, 1993/94), 3 gelar UEFA Super Cup (1989/90, 1990/91, 1994/95), dan 1 gelar Intercontinental Cup (1989).

Petualangan Marco Simone di Prancis, Jadi Bagian Rivalitas AS Monaco dan PSG

Setelah mendapatkan banyak gelar bersama AC Milan, Marco Simone memulai petualangannya di Perancis. Ia bergabung dengan Paris Saint-Germain di musim 1997/1998 dan telah bermain sebanyak 80 pertandingan dengan mencetak 32 gol dan 3 assist. Ia juga mempersembahkan satu gelar Piala Prancis, satu gelar Piala Liga Prancis, dan satu gelar Piala Super Prancis untuk Les Parisiens.

Ia hanya bermain selama dua musim bersama Paris Saint-Germain hingga musim 1998/99 sebelum akhirnya pindah ke rival mereka, AS Monaco pada musim 1999/00. Di sana ia menjadi figure sentral di lini depan dalam keberhasilan tim menjuarai Liga Prancis (Ligue 1) di musim 1999/00. Selain itu, Marco Simone juga mempersembahkan Piala Super Perancis untuk AS Monaco di musim 2000/01.

Marco Simone telah bermain di 99 pertandingan bersama AS Monaco dan mencetak 44 gol serta 7 assist. Sebelum memutuskan pensiun pada tahun 2006, Marco Simone pernah kembali membela AC Milan, OGC Nice, dan Legnano. Ia dikenal sebagai penyerang yang lincah, cerdas dalam pergerakan, dan punya sentuhan akhir yang mematikan.

Ia buka tipikal striker klasik yang mengandalkan fisik semata, namun lebih pada kecerdikan membaca ruang dan memanfaatkan celah di lini pertahanan lawan. Ia juga bisa ditempatkan sebagai second striker atau penyerang sayap, berkat visinya yang tajam dan kemampuan umpan yang solid. Posisinya yang fleksibel membantunya dalam memanfaatkan berbagai peluang untuk menjadi gol.

Marco Simone adalah pesepak bola yang cukup sukses di Eropa, bahkan jarang sekali ada pemain asal Italia yang sukses di Ligue 1 seperti dirinya. Ia juga menjadi salah satu figure yang dikenal baik oleh publik sepak bola di Italia dan Prancis khususnya bagi fans AC Milan dan AS Monaco. Kini Marco Simone melanjutkan kariernya di sepak bola sebagai pelatih, terakhir ia menukangi Châteauroux.

Marco Simone bukan hanya legenda AC Milan dan AS Monaco, tetapi juga contoh nyata seorang pemain dari lulusan akademi Como 1907 di pinggir danau yang sukses menaklukan panggung besar Eropa. Warisannya bukan hanya soal trofi, tapi juga keberanian untuk menjelajah lintas negara dan membuktikan kualitas permainannya di liga yang berbeda.

Artikel Terkait