Home » Lecce vs Como: Kemenangan yang Sangat Meyakinkan Bagi Como!

Lecce vs Como: Kemenangan yang Sangat Meyakinkan Bagi Como!

oleh Haekal Akbar
A+A-
Reset
Lecce vs Como: Kemenangan yang Sangat Meyakinkan!

Bertandang ke Via del Mare, markas Lecce, dalam lanjutan Giornata ke-33 Serie A Skuad Asuhan Cesc Fabregas tampil beringas sejak peluit sepak mula dimulai.

Berbekal dua kemenangan beruntun melawan Monza dan Torino, Como tampil percaya diri dengan memainkan permainan menyerang dan terbuka. Sedang di sisi berlawanan, Lecce yang hanya mampu mengoleksi satu poin dari lima pertandingan terakhir mencoba bermain aman dengan tampil lebih defensif dan cenderung menunggu kesempatan serangan balik.

15 menit pertama mencerminkan tekad Como untuk membawa tiga poin dari laga ini. Penguasaan bola ditambah pressing ketat ketika kehilangan bola yang diperagakan para pemain I Lariani secara konsisten merepotkan barisan pertahanan Lecce.

Setidaknya sudah dua peluang emas tercipta di awal babak pertama: tembakan melengkung Nico Paz ke tiang jauh pada menit 4 dan sontekan keras Tasos Douvikas ke tiang dekat pada menit 13.

Beruntung Lecce masih punya Wladimir Falcone yang tampil apik di bawah mistar gawang.

Melihat tim asuhan Marco Giampaolo yang determinan menahan gempuran serangan, membuat para pemain Como semakin bersemangat untuk mencetak gol. Pada akhirnya agresivitas I Lariani berbuah hasil pada menit menit 33.

Berawal dari sentuhan satu-dua dengan Lucas Da Cunha di tengah lapangan, Nico Paz melakukan dribbling apik melewati gelandang Como sebelum melepaskan umpan terobosan ciamik yang dieksekusi Assane Diao dengan sempurna menjadi finishing klinis ke tiang dekat Lecce. 1-0 untuk keunggulan Nico Paz, Dkk.

Babak pertama tampak meyakinkan para pendukung bahwa Como bisa meraih tiga angka dari pertandingan ini. Namun pertanyaannya adalah apakah Como bisa mempertahankan keunggulan atau malah Lecce yang berhasil menggebuk tim tamu dan membalikkan keadaan?

Bermain full team

Di pertandingan ini sang Allenatore Cesc Fabregas tanpa ragu menurunkan skuad terbaiknya sejak menit awal dalam formasi 4-3-2-1. Di pos penjaga gawang Jean Butez kembali dipercaya untuk mengisi tersebut.

Di posisi bek Edoardo Goldaniga dan Marc Oliver Kempf dipercaya untuk berduet di tengah sedangkan Alex Valle dan Mergim Vojvoda mengisi sisi sayap. Di lini belakang pemilihan pemain masih sama seperti dua pertandingan sebelumnya.

Di barisan gelandang bertahan Lucas Da Cunha dan Maximo Perrone ditempatkan sebagai duet pivot untuk mengalirkan bola ke sisi depan. Nico Paz, sang playmaker, ditempatkan sebagai gelandang serang diapit para winger lincah Assane Diao dan Jonathan Ikone.

Sedangkan di posisi penyerang tengah kembali dipasang Tasos Douvikas, yang tampaknya semakin meyakinkan Fabregas untuk menjadi starter permanen ujung tombak timnya ketimbang Patrick Cutrone.

Semakin beringas di babak kedua

Keunggulan satu gol tak melenakan I Lariani untuk bermain aman. Dalam 6 menit babak kedua terdapat dua kesempatan tembakan dari Tasos Douvikas dan Jonathan Ikone. Meski belum membuahkan hasil, Como terus berusaha menciptakan peluang agar memperbesar kemungkinan menang dengan menambah pundi-pundi gol.

Lecce yang berada di posisi 17 atau satu peringkat saja di atas zona degradasi tentu saja tak ingin laga ini jadi milik Como. Allenatore Marco Giampaolo menginstruksikan tiga pergantian pemain di 10 menit babak pertama untuk menambah daya gedor.

Alhasil Lecce tampil lebih menyerang yang membuat lini pertahanan Como kewalahan. Tembakan Ylber Ramadani dan Tete Morente dari luar kotak penalti memaksa Jean Butez melakukan penyelamatan akrobatik untuk memaksa jala gawangnya tak bergetar. Tambahan gol tampaknya harus segera terjadi jika Como ingin melewatkan laga ini dengan poin penuh.

Untungnya di menit ke 84 para pendukung I Lariani bisa bernafas lebih lega. Berawal dari sepakan tendangan bebas Da Cunha, Edoardo Goldaniga yang berada di tiang jauh berhasil menanduk bola melewati kepungan para pemain Lecce.

Bola yang mengarah ke ujung gawang tak mampu ditepis kiper memaksanya melihat bola menggetarkan gawang. Gol ini juga menjadi yang pertama bagi Goldaniga di Serie A musim ini.

Nampaknya Dewi Fortuna lebih memihak Como hari ini. Penampilan menyerang dan terbuka yang tampilkan sejak awal laga berhasil ditutup dengan apik di injury time lewat serangan cepat yang diperagakan lewat sisi kanan.

Gabriel Strefezza yang menggantikan Douvikas, langsung memberikan dampak instan lewat assist bagi gol kedua Assane Diao. Tiga gol tanpa balas memastikan Como naik peringkat ke posisi 12 klasemen Serie A.

Sinar dua bintang muda 

Kemenangan Como dan kenaikan peringkat klasemen mereka di liga tak dapat dilepaskan dari penampilan apik konsisten yang terus diperagakan oleh sang dua bintang muda mereka, Assane Diao dan Nico Paz.

Assane Diao yang baru didatangkan dari Real Betis di bursa transfer musim dingin, telah menorehkan sembilan gol di sepanjang musim ini, dengan delapan diantaranya dicetak dalam 15 penampilan perdananya di serie A. Diao yang baru berusia 19 tahun telah mencetak lebih banyak gol di antara para pemain remaja lainnya di lima liga top eropa.

Nico Paz yang berusia 20 tahun adalah pemain termuda kedua di lima liga top eropa yang mencetak 5+ gol dan memberikan 5+ assist pada 2024/25 setelah Lamine Yamal, sementara tidak ada pemain berusia 21 tahun kebawah yang terlibat langsung dalam lebih banyak gol Serie A musim ini daripada pemain Argentina tersebut (6 gol + 6 Assist).

Dua kecemerlangan ini tanda keberhasilan tim pemandu bakat Como dalam mencari pemain muda potensial yang bervaluasi rendah untuk diakuisisi sekaligus cocok dengan visi taktikal klub.

Berkat keduanya, I Lariani bisa tampil kompetitif di liga dan secara meyakinkan menjauhi zona degradasi ketimbang dua klub lainnya yang juga promosi di musim ini; Parma dan Venezia. Jika Como bisa konsisten menampilkan permainan klinis di depan gawang seperti yang diperagakan tiga laga sebelumnya.

Maka tidak mustahil, I Lariani mampu menjaga asa bertahan di Serie A tapi juga mampu bermimpi finish di peringkat 10 besar di akhir musim.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar