Como 1907 bukan hanya sebuah klub sepak bola pada umumnya, tetapi cerminan kebersamaan dan budaya lokal yang hidup berdampingan. Di kota Como, sepak bola bukan hanya olahraga tetapi juga simbol perjuangan, pengikat sosial dan penghubung generasi. Bagi masyarakat setempat, Como 1907 tidak hanya menjadi simbol olahraga, tetapi juga roh kolektif yang selalu bersama.
Ketika Como 1907 melangkah menuju lapangan untuk bertanding, maka seluruh kota ikut melangkah dan berjuang bersamanya. Kota Como sendiri berada di bagian utara Italia dan cukup dekat dengan Kota Milan. Kota ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata elit dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa dan arsitektur kota yang menawan.
Selain memiliki pemandangan alam yang luar biasa dengan Danau Como sebagai obyeknya, terdapat komunitas yang sangat erat dan Como 1907 telah lama menjadi bagian dari jalinan sosial kota tersebut. Como 1907 tidak hanya hadir di stadion, tetapi di setiap sudut kota Como seperti kafe, sekolah, pasar tradisional, hingga mural-mural yang menghiasi dinding tua kota Como.
Setiap kali Como 1907 menjalani pertandingan di kandang, suasana Kota Como seketika ikut berubah menjadi sebuah perayaan lokal. Para pedagang menyesuaikan jadwal dagangannya, anak-anak sekolah mengenakan syal biru (warna kebanggaan Como 1907), dan para warga yang berbondong-bondong untuk menonton dengan memadati stadion hingga bar serta menyaksikan laga di rumah.
Dari sinilah terlihat, bagaimana Como 1907 memiliki nilai kebersamaan dan mengaburkan perbedaan yang ada baik itu sosial, ekonomi, dan usia. Bahkan hubungan organik antara klub dan masyarakat Kota Como tetap terjaga bahkan semakin mempererat setelah Grup Djarum mengakuisisi Como 1907 pada tahun 2019.
Grup Djarum secara aktif menegaskan bahwa klub sepakbola harus tumbuh bersama komunitasnya, baik lewat investasi infrastruktur, program sosial, maupun berbagai kolaborasi yang inklusif. Hal ini juga yang sedang dijalankan untuk Como 1907, selain menjadikan Como 1907 sebagai klub sepak bola yang berprestasi tetapi juga sebagai brand global yang tumbuh bersama komunitasnya.
Tumbuh Bersama Komunitas
Klub secara aktif melibatkan warga lokal melalui program-program komunitas dari mulai klinik sepak bola untuk anak-anak, kunjungan pemain ke sekolah-sekolah, hingga acara amal yang mengundang para tokoh-tokoh dan berkolaborasi dengan UMKM setempat. Salah satu program yang sekarang ini berjalan adalah “Como Cares”.
Program Como Cares digagas oleh klub yang bekerja sama dengan institusi sosial setempat untuk menjangkau kelompok rentan yang ada di wilayah tersebut. Selain dari segi sosial, akuisisi Grup Djarum telah berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata lokal. Terlebih lagi ketika Como 1907 di pastikan promosi ke Serie A setelah penantian selama 21 tahun.
Wisatawan sebelumnya hanya datang untuk menikmati keindahan Danau Como saja, tetapi kini juga datang untuk merasakan atmosfer yang ada di setiap pertandingan Como 1907. Hotel, restoran, dan toko cendera mata mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan setiap kali laga kandang di gelar di Stadio Giuseppe Sinigaglia.
Bahkan beberapa pengusaha lokal mulai menjual merchandise yang terinspirasi dari klub, seperti simbol atau warna kebanggaan klub. Bisa dikatakan jika Como 1907 merupakan duta budaya dari kota Como. Warna, lambang, bahkan desain jersey klub sering terinspirasi dari berbagai elemen budaya lokal mulai dari motif arsitektur khas Como hingga nuansa Danau Como yang mempesona.
Beberapa kolaborasi yang dilakukan oleh Como 1907 baik dengan seniman lokal atau brand besar menambah identitas visual klub. Hal ini juga membuktikan bahwa klub tidak melupakan akarnya meski kini berada di panggung yang lebih besar. Di tengah perubahan zaman dan arus globalisai, Como 1907 menjadi jangkar identitas dan kebanggaan tersendiri bagi Kota Como.
Klub ini tidak hanya dimiliki oleh Grup Djarum, bukan juga dimiliki oleh staff pelatih dan para pemain, tetapi dimiliki oleh seluruh komunitas. Para orang tua menceritakan kisah masa muda mereka ketika mendukung Como 1907 ke anak-anaknya, sekarang giliran generasi baru dapat menikmati versi modern dari klub yang lebih global, profesional namun tetap menjaga tradisi lokal di jiwa.
Di setiap sorakan, di setiap kibaran bendera perisai dan salib putih, di setiap lambaian syal biru, terdapat harapan dan kebersamaan yang menyatukan semua.