Serie A, sebagaimana yang kita kenal saat ini adalah liga tertinggi di Italia yang dimulai pada musim 1929/1930. Pada awalnya kompetisi ini memiliki format yang berbeda yaitu dalam bentuk regional dan antar regional hingga akhirnya terbentuk sistem liga yang kita kenal saat ini. Serie A adalah tingkat teratas dari sepakbola Italia yang diatur oleh Lega Nazionale Professionisti Serie A dan terdiri dari 20 klub sebagai peserta dengan posisi 1-17 bertahan di Serie A dan posisi 18-20 harus turun ke Serie B.
Di tingkat kedua selanjutnya adalah Serie B yang terdiri dari 20 klub peserta, peringkat 1 dan 2 akan seccara otomatis promosi ke Serie A. Sedangkan peringkat 3 sampai 8 akan mengikuti babak playoff di mana peringkat 3 dan 4 secara otomatis masuk ke semifinal babak playoff. Peringkat 5 sampai dengan 8 mengikuti babak knock out dan 2 klub pemenang akan langsung ke semifinal babak playoff. Juara pada babak playoff akan promosi ke Serie A bersama dengan peringkat 1 dan 2.
Liga Italia Serie A sendiri memiliki popularitas yang tinggi di seluruh dunia salah satunya Indonesia. Bahkan pada periode 80-an hingga awal 2000-an merupakan puncak popularitas Serie A di Indonesia. Popularitas Serie A di Indonesia tidak terlepas dari kehadiran para bintang Eropa saat itu seperti Zinedine Zidane, Marco Van Basten, dan Diego Maradona. Selain itu pemain Italia seperti Paolo Rossi, Roberto Baggio, Alessandro Del Piero dan lainnya ikut meramaikan kompetisi tertinggi di Italia ini.
Gaya bermain klub Serie A dikenal sangat elegan dan penuh dengan taktik sehingga persaingan lebih sengit terutama bagi klub besar seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma. Pertandingan Serie A sering disiarkan secara langsung sehingga lebih mudah diakses oleh para penggemar untuk melihat para pemain idolanya. Serie A juga bisa dikatakan sebagai pemicu tren fashion dan gaya hidup di Indonesia seperti pakaian, sepatu, aksesoris, hingga makanan asal Italia.
Bahkan pada saat itu banyak klub asal Italia yang menjuarai kompetisi Eropa sehingga basis penggemar klub Serie A semakin besar. Pada pertengahan tahun 2000-an, popularitas Serie A sempat redup dan kalah sari Liga Inggris dan La Liga Spanyol. Beberapa faktor penyebab redupnya Serie A adalah gaya bermain yang lambat dan hati-hati dinilai monoton dibandingkan dengan Liga Inggris dan La Liga Spanyol yang bermain lebih cepat serta terbuka.
Kompetisi yang dinilai kurang ketat sehingga penggemar sudah tahu siapa yang akan keluar sebagai Juaranya di akhir musim. Media di Indonesia lebih tertarik menayangkan siaran Liga Inggris karena waktu pertandingan yang dinilai cocok bagi masyarakat di Indonesia. Liga Inggris sering ditayangkan pada pukul 7 hingga 10 malam sedangkan Serie A lebih sering ditayangkan pada tengah malam atau dini hari waktu Indonesia.
Beberapa faktor tersebut membuat popularitas Serie A di Indonesia sempat meredup dan kalah dari Liga Inggris atau La Liga Spanyol. Kini popularitas Serie A di Indonesia mulai kembali ke jalurnya dan semakin meningkat. Ini berkat keterlibatan orang Indonesia yang masuk ke Serie A baik sebagai pemain ataupun pemilik klub. Jay Idzes pemain Venezia FC, merupakan kapten Timnas Indonesia saat ini yang berlaga di Serie A untuk musim 2024/2025 namun harus turun ke Serie B musim depan.
Selain Jay Idzes, ada sosok orang Indonesia lainnya di Serie A pada musim 2024/2025 yaitu Alvin Sariaatmadja sebagai pemilik US Lecce dan Hartono Bersaudara melalui Gup Djarum sebagai pemilik Como 1907. US Lecce harus puas berada di posisi 17 klasemen akhir Serie A 2024/2025 sementara Como 1907 sukses besar dengan menduduki peringkat 10 klasemen akhir Serie A 2024/2025. Adanya keterlibatan orang Indonesia di Serie A membuat popularitasnya semakin meningkat.
Kini para penggemar Serie A di Indonesia menjadi semakin mudah dalam melihat pemain idolanya bertanding. Liga yang masuk ke dalam top 5 Eropa ini semakin mudah untuk di akses para penggemar di Indonesia melalui Emtek Grup. Selain bertahannya Como 1907 untuk musim depan, Serie A saat ini dikenal lebih kompetitif. Juaranya SSC Napoli dan lolosnya Inter Milan di Final Liga Champions Eropa dalam 3 tahun terakhir menambah popularitas Serie A semakin meningkat.