Euforia promosi Como 1907 ke Serie A, kasta tertinggi sepak bola Italia, masih terasa begitu hangat di hati para suporter, termasuk buat Fans Como di Indonesia. Perjalanan ajaib dari Serie C hingga kembali ke Serie A setelah 21 tahun adalah kisah yang luar biasa. Namun, jika Anda berpikir perjalanan itu sudah selesai, Anda salah besar. Kisah Como baru saja dimulai, dan kali ini, ambisinya jauh lebih besar.
Manajemen Como, yang sebagian besar dipegang oleh para petinggi Grup Djarum, tidak menyembunyikan niat mereka untuk membangun tim yang tidak hanya sekadar bertahan di Serie A, melainkan mampu bersaing dengan raksasa-raksasa Italia lainnya. Langkah-langkah mereka di bursa transfer musim panas ini menjadi bukti nyata keseriusan tersebut. Setelah mendatangkan sejumlah pemain kunci, kini striker top dunia, Álvaro Morata, sudah bisa dipastikan.
Jumat (8/8/2025), Como diberitakan sudah mencapai mufakat dengan Galatasaray untuk memindahkan Alvaro Morata ke Lombardia. Negosiasi baru tuntas setelah klub milik Keluarga Hartono bersedia membayar tebusan total 5 juta euro kepada Galatasaray. Nominal tersebut disetor guna memutuskan kontrak pinjaman Morata di Turkiye yang seharusnya berlaku hingga Januari 2026.
Kabar ini membuat Como tidak hanya mengukir sejarah baru, tetapi juga mengirimkan pesan keras kepada seluruh tim di Serie A bahwa mereka tidak datang untuk main-main.
Mengapa Morata Jadi Target Utama?
Pada pandangan pertama, transfer seorang pemain sekaliber Álvaro Morata ke klub promosi seperti Como mungkin terdengar seperti fantasi. Morata adalah striker kelas dunia yang pernah membela klub-klub elite Eropa seperti Real Madrid, Juventus, Chelsea, dan terakhir Atlético Madrid. Ia adalah kapten Timnas Spanyol dan telah memenangkan berbagai gelar bergengsi. Lantas, mengapa Como berani memimpikan Morata?
Jawabannya terletak pada visi dan strategi yang cermat. Seperti yang kita tahu, Como telah memiliki manajer yang berkaliber tinggi dalam diri Cesc Fàbregas. Hubungan dan jejaring yang dimiliki Fàbregas di dunia sepak bola sangat luas. Morata sendiri pernah bermain bersama Fàbregas di Chelsea dan memiliki hubungan baik. Kedekatan ini menjadi faktor kunci yang tidak bisa diabaikan.
Selain itu, Morata adalah striker yang sesuai dengan filosofi bermain Fàbregas. Ia memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, cerdas dalam pergerakan tanpa bola, dan memiliki insting mencetak gol yang tajam. Kedatangan Morata tidak hanya akan menambah ketajaman lini serang Como, tetapi juga memberikan pengalaman dan mental juara yang sangat dibutuhkan oleh tim promosi. Ia bisa menjadi mentor bagi para pemain muda dan pemimpin di dalam maupun di luar lapangan.
Perekrutan Morata akan menjadi pernyataan ambisi yang paling nyata. Setelah berhasil memboyong Patrick Cutrone dan pemain-pemain berkualitas lainnya, mendatangkan Morata akan menunjukkan bahwa Como 1907 kini berada di level yang berbeda. Mereka memiliki kekuatan finansial dan daya tarik yang mampu menarik bintang-bintang top.
Investasi Besar Grup Djarum: Lebih dari Rp 2 Triliun untuk Masa Depan Como
Kedatangan Morata ini membuat pengeluaran Como di bursa transfer musim panas ini menjadi 108 juta euro. Bila dikonversi ke dalam rupiah, duit sebanyak itu setara dengan 2,04 triliun!
Tim yang dipresideni Mirwan Suwarso selaku perwakilan Djarum itu memang kembali bergerak agresif di lantai bursa. Setelah menghabiskan 97,7 juta euro untuk belanja pemain sepanjang 2024-2025, pengeluaran mereka membengkak 10 persen hanya di musim panas ini.
Angka ini sangat fantastis. Bagi kita di Indonesia, 2 triliun rupiah adalah jumlah yang sangat besar, menunjukkan betapa seriusnya Grup Djarum dalam proyek ini.
Investasi besar dari Group Djarum ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan. Ini adalah tentang membangun fondasi yang kokoh agar Como bisa berdiri setara dengan klub-klub mapan di Serie A. Ini adalah bukti nyata bahwa Grup Djarum tidak hanya melihat Como sebagai bisnis, tetapi sebagai proyek ambisius yang berpotensi menjadi salah satu klub terbaik di Italia.