Ketika berbicara sejarah Como 1907, nama Mario Varglien selalu muncul sebagai simbol kejayaan klub yang terletak di pinggiran Danau Como ini. Bagaimana tidak, sosok yang sebelumnya dikenal sebagai gelandang tangguh Juventus di era 1930-an ini menjelma menjadi pelatih brilian yang berhasil membawa Como 1907 promosi ke Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Ia tidak hanya membawa Como 1907 promosi ke Serie A tetapi juga merancang tim yang seluruhnya berisi pemain lokal Italia. Bahkan, Como 1907 memberikan kejutan dengan pencapaian luar biasa di musim pertamanya dengan berada di posisi 7 klasemen Serie A 1949/50. Ini menjadi salah satu pencapaian terbaik klub terkaya Italia saat ini khususnya di Serie A.
Mario Varglien yang juga dikenal sebagai Varglien I lahir di Fiume, 26 Desember 1905 dan wafat pada 30 November 1977 di usianya ke 71 tahun. Ia memulai karir sepak bolanya di tim lokal Gloria Fiume kemudian direkrut oleh Pro Patria pada tahun 1927. Disinilah ia menunjukan potensinya sebagai gelandang dan beberapa kali mencetak gol penting di usia muda.
Melihat kemampuan yang dimiliki oleh Mario Varglien, Juventus akhirnya merekrutnya pada tahun 1928. Ia menjadi pilar utama I Bianconeri selama 14 tahun (1928-1942) dengan total 401 penampilan dan mencetak 17 gol di semua kompetisi. Ia juga berhasil membawa Juventus menjuarai Serie A lima kali berturut-turut pada musim 1930/31, 1931/32, 1932/33, 1933/34, dan 1934/35.
Mario Varglien juga berhasil menyumbangkan 2 gelar Coppa Italia untuk Juventus di musim 1937/38 dan 1941/42. Ia hanya tercatat memiliki 1 caps bersama tim nasional Italia (debut melawan Perancis, Februari 1935). Walaupun begitu, ia masuk ke dalam skuad Italia saat menjuarai Piala Dunia di tahun 1934 meski tanpa bermain.
Kisahnya Sebagai Juara di Lapangan dam Pemimpin di Pinggir Lapangan
Saat menjadi pemain, Mario Varglien dikenal sebagai gelandang yang sangat tangguh, disiplin, serta tidak banyak memperlihatkan skill individu dan lebih mementingkan hasil bagi tim. Setelah membela Juventus selama 14 tahun, Mario Varglien bergabung bersama US Triestina Calcio selama satu musim dan memutuskan untuk pensiun setelahnya.
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola, Mario Varglien melanjutkan karir sepak bolanya sebagai pelatih. Ia memulai karier dengan menjadi arsitek klub terakhirnya sebagai pemain sepak bola, US Trietina Calcio di musim 1946/47. Kemudian, ia menjadi pelatih Como 1907 pada musim 1948/49 dan berhasil membawa klub menjuarai Serie B serta promosi ke Serie A untuk pertama kalinya.
Di musim debut Serie A musim 1949/50 bersama Como 1907, ia berhasil mengejutkan publik dengan membawa Como 1907 finis di peringkat ke-7 dengan pemain all-Italian. Sayangnya, di musim berikutnya (1950/51) Mario Varglien mengundurkan diri sebagai pelatih karena hanya berhasil membawa Como 1907 berada di peringkat ke-8.
Setelah itu, ia melanjutkan karier pelatihnya di Pro Patria musim 1951/52 dan membawa klub bertahan di dasar klasemen Serie A. Mario Varglien hanya bertahan satu musim di Pro Patria dan bergabung dengan AS Roma. Ia dikontrak selama dua musim (1952-1954) sebagai pelatih utama, tapi sayangnya iya dipecat pada November 1953 setelah satu setengah musim melatih.
Lewat dedikasi yang luar biasa, Mario Varglien pantas disebut ikon dalam sejarah Juventus dan juga simbol kejayaan Como 1907. Kisahnya bukan sekadar cerita sukses seorang pemain dan pelatih sepak bola, melainkan juga kisah tentang dedikasinya terhadap sepak bola Italia. Namanya patut dikenang dalam sejarah sepak bola Italia, sebagai juara di lapangan dan pemimpin di pinggirnya.