Home » Gebrakan Besar Anak Pemilik Como 1907: Liga Kampus Putri Siap Digelar

Gebrakan Besar Anak Pemilik Como 1907: Liga Kampus Putri Siap Digelar

oleh Fans Como Indonesia
A+A-
Reset
Gebrakan Besar Anak Pemilik Como 1907: Liga Kampus Putri Siap Digelar

Gagalnya Timnas Putri Indonesia ke putaran final Piala Asia 2026 salah satunya di tenggarai karena kurang matangnya persiapan para pemain dalam menghadapi kompetisi ini. Walaupun diperkuat oleh beberapa pemain diaspora, hal tersebut tidak merubah hasil akhir Timnas Putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia 2026.

Timnas Putri Indonesia hanya berhasil menempati posisi ke-3 klasemen akhir dengan 3 poin dari 1 kemenangan dan 2 kekalahan di bawah Timnas Putri Taiwan serta Pakistan. Tidak adanya kompetisi sekelas Liga Sepak Bola Putri di dalam Negeri juga menjadi salah satu alasan kualitas para pemain di Timnas Putri Indonesia sangat kurang.

Padahal, kompetisi tersebut sangat berperan penting bagi para pemain untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan meningkatkan kualitas permainannya. Kita belum tahu, entah kapan kompetisi Liga Sepak Bola Putri bakal digelar. Tetapi kita memiliki satu harapan yang bisa menjadi kenyataan bagi pecinta sepak bola Indonesia dan para pemain sepak bola putri.

Harapan itu datang dari Victor Hartono, anak dari pemilik Como 1907 (Budi Hartono) sekaligus Dirut PT Djarum dan Presdir Djarum Foundation. Victor Hartono tengah menggagas sebuah gebrakan besar dan juga ambisius dengan membentuk Liga Kampus Putri untuk mengangkat pamor sepak bola putri di Indonesia.

Liga Kampus Putri Membuka Jalur Profesional Pesepakbola Putri

Setelah berhasil menggelar Piala Pertiwi U-14 dan U-16, Victor Hartono menegaskan jika dirinya akan mengadakan gelaran turnamen dengan level usia yang lebih tinggi.

Dikutip dari Jawapos (14/07/2025) “Setelah ini, kami berencana menggelar Liga Kampus Putri. Jadi ini merupakan kelanjutan dari turnamen yang sudah ada. Agar para pemain juga sudah punya arah,” kata Victor Hartono.

“Karena pemain putri yang sudah punya skill dan pengalaman, mereka bisa mendapat beasiswa kuliah melalui jalur prestasi. Dengan kuliah, nanti mereka juga bisa kompetitif di dunia kerja. Orang tua juga tidak bingung. Karena sudah ada arah yang jelas bagi anaknya yang ingin menjadi pemain sepak bola putri,” beber pria 53 tahun tersebut.

Liga Kampus Putri sendiri merupakan wadah kompetisi liga sepak bola antar perguruan tinggi khusus wanita yang bertujuan mencetak bibit unggul para pemain sepak bola putri di Indonesia. Seperti yang diketahui, perhatian terhadap sepak bola putri masih terbilang minim, baik dari sisi pembinaan maupun eksposur media.

Djarum Foundation memang dikenal sebagai salah satu pilar pendukung utama olahraga nasional. Mulai dari bulutangkis melalui PB Djarum yang melahirkan legenda-legenda seperti Liem Swie King, Taufik Hidayat, hingga Kevin Sanjaya. Bahkan sistem pembinaan para pebulutangkis di Kudus menjadi salah satu yang terbaik di Asia.

Kemudian sepak bola, melalui sponsor liga domestik, pendanaan akademi, hingga akuisisi klub Eropa Como 1907 yang awalnya sebagai tempat dari program Garuda Select. Serta event olahraga dan CSR dalam mendukung berbagai turnamen serta membangun fasilitas olahraga modern seperti GOR, pusat latihan, dan lapangan serbaguna.

Program Liga Kampus Putri digadang-gadang akan bersinergi dengan PSSI dan institusi sepak bola nasional lainnya dalam hal talent scouting dan pengembangan tim nasional putri. Dengan adanya kompetisi rutin, federasi akan lebih mudah mengidentifikasi pemain berbakat dari berbagai penjuru Indonesia.

Dengan hadirnya liga yang berbasis institusi pendidikan tinggi, kompetisi ini tidak hanya menciptakan ekosistem baru tetapi juga membuka jalur profesional bagi atlet-atlet putri yang selama ini kurang tersorot khususnya di sepak bola. Dengan rekam jejak Djarum di dunia olahraga dan visi jangka panjang mereka untuk mengangkat pamor sepak bola nasional, proyek ini menjadi harapan besar.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar