Jujur, perjumpaan saya bersama Como 1907 belum begitu lama, kira-kira pada 2024 lalu. Kala itu ada seorang teman yang mengenalkan tim sepak bola yang dibeli oleh Grup Djarum. Baru saat itulah saya lekas mengenalnya.
Kemudian saya pun coba riset kecil-kecilan setidaknya di lingkup pertemanan bahwa ternyata masih jarang ada orang yang mengikuti perkembangan klub Italia ini. Jangankan mengikuti perkembangannya, kenal Como 1907 saja mereka belum.
Memang kita harus mengakui kalau eksistensi Como 1907 masih kalah dengan klub-klub liga Italia yang sudah mentereng. Sebut saja seperti AC Milan, Juventus, AS Roma, Inter Milan. Klub-klub itulah yang setidaknya dikenal oleh kebanyakan orang, sekalipun mereka tidak suka liga Italia.
Kurang populernya Como 1907 itu saya wajarkan. Karena memang klub ini sejak berdiri 1907 sampai hari ini belum pernah mendapatkan prestasi yang prestisius. Bahkan sejak mereka mendapat tiket promosi Serie A pada 2024/2025, belum pernah kesebelasan ini menempati posisi 10 besar. Selalu saja di bawahnya.
Jauh sebelum mendapat tiket promosi di Serie A, Como 1907 tercatat pernah mendapatkan tiket promosi kasta liga tertinggi di Italia pada 2002/2003. Rentang waktu yang sangat lama bukan!?
Tapi walaupun begitu, klub ini tetap ada yang masih mendukungnya. Ya kita tahu bahwa sepak bola menjadi daya tarik tersendiri di dalam suatu wilayah. Bahkan (mohon maaf) orang rela berantem hanya karena sepak bola.
Tentu dukungan yang diberikan oleh suporter Como 1907 ini ada semacam harapan, bahwa Como 1907 bisa dibanggakan kelak suatu saat ini. Tapi fakta menarik lagi bahwa dukungan juga datang dari Indonesia.
Bahkan Indonesia tidak sekedar mendukung, tapi membelinya. Alias saya mau mengatakan bahwa Grup Djarum melalui SENT Entertainment membeli Como 1907, setidaknya sejak 4 April 2019 sampai hari ini dengan nilai 10 miliar.
Bahkan boleh dikatakan Grup Djarum lah yang menyelamatkan Como 1907 dari keterpurukan. Karena memang bagi yang mengikuti isunya, Como 1907 terancam bangkrut lalu bos Djarum menebusnya.
Tapi muncul pertanyaan, kira-kira kenapa bos Djarum itu memilih untuk membeli Como 1907. Tim yang dulunya minim prestasi. Tim yang terancam bangkrut. Tim yang tidak populer. Padahal kalau dipikir-pikir, sekelas bos Djarum itu cukup mampu untuk membeli klub lain yang jauh lebih menggila di kancah dunia. Misal membeli Juventus atau membeli klub di negara lain seperti Liverpool misalnya.
Mereka cukup mampu kok. Lha wong harta kekayaannya aja mencapai triliunnya rupiah. Persisnya 402,3 triliun.
Mencipta Sejarah
Mengenai hal ini sebenarnya kata kuncinya adalah motif investasi. Namanya juga investasi. Tentu bukan jangka pendek yang akan didapat. Tapi muncul pertanyaan baru apakah Grup Djarum sudah berhasil melakukan investasi kepada Como 1907? Saya pikir iya. Karena Djarum bukan cuma membelinya, tapi ikut membesarkannya.
Melalui Djarum, Como 1907 mendatangkan para pemain segar dari Spanyol, membuat akademi, dan lain sebagainya. Hal itulah yang membuat Como 1907 sukses bisa berlaga di Serie A Italia.
Kasta liga tertinggi di Italia. Tentu ini menjadi angin segar bagi Como 1907. Saya tidak terlalu berharap Como 1907 bisa juara. Lha wong sudah masuk Serie A saja itu sudah bagus banget kok. Ini sejarah baru bagi Como 1907. Apalagi kalau sampai juara ya seperti mendapatkan jackpot.
Dan dipikir-pikir misal Grup Djarum membeli klub yang sudah memiliki sejarah mentereng apa bagusnya buat portofolionya. Tapi kalau membeli klub yang biasa saja seperti Como 1907 lantas membesarkannya dan berhasil apakah itu tidak bagus? Sekali lagi ini adalah sejarah baru.
Pun pada prinsipnya Como 1907 dalam kasta liga Italia memberikan pergerakan yang cukup senyap. Karena memang klub ini pendatang di Serie A. Tapi klub ini menjadi satu dari sekian daftar klub yang paling kaya raya.
Hal ini disampaikan oleh media Italia, Laga Zeta Dello Sport, yang merilis laporan bahwa bukan AS Roma, AC Milan, Inter Milan yang berstatus sebagai klub dengan pemilik terkaya di Italia, tapi pemilik klub terkaya di Italia jatuh kepada Como 1907.
Dan saya pikir, sebagai masyarakat Indonesia kita mesti ikut bangga. Bangga karena ada orang dari Indonesia yang mencetak sejarah sepak bola di kancah Internasional melalui Como 1907.
Tabik!