Home » Profil Emil Audero Mulyadi: Sosok Kiper Yang Tidak Pantas Untuk Dinaturalisasi

Profil Emil Audero Mulyadi: Sosok Kiper Yang Tidak Pantas Untuk Dinaturalisasi

oleh Rizky Benang
A+A-
Reset
Profil Emil Audero Mulyadi: Sosok Kiper Yang Tidak Pantas Untuk Dinaturalisasi

Kiper keturunan Indonesia Emil Audero Mulyadi menjadi perbincangan hangat karena ada wacana yang beredar bahwa Audero akan di naturalisasi untuk memperkuat skuad Garuda. Bahkan Erick Thohir pernah berbincang langsung dengannya di Italia.

Tetapi seiring sepak terjang Como 1907 laga Serie A Italia, rasa-rasanya Audero tidak perlu dipertimbangkan lagi untuk dinaturalisasi, sebab ia adalah kutukan.

Dilansir dari wawancara di media Italia, Corriere dello Sport, Ketika Erick Thohir bertemu dengan Emil Audero Mulyadi mereka bahkan tidak membicarakan soal naturalisasi. Dan memang PSSI secara resmi belum pernah memberikan pernyataan resmi mengenai sosok Audero untuk menjadi kiper timnas.

“Sejujurnya, kami belum membicarakannya (naturalisasi). Padahal kami sudah bertemu lebih dari satu kali di Milan. Saya juga kenal keluarganya (Audero),” ujar Erick dikutip dari Tutto Mercato Web.

Dari pertemuan itu membuktikan Audero juga tidak tertarik dengan isu naturalisasi yang beredar. Selain itu Audero hanya memiliki paspor Italia, serta performa Audero dari kiprahnya juga kurang meyakinkan.

Kendati PSSI secara resmi belum pernah memberikan pernyataan tersebut, akan tetapi penolakan sudah ada dari pihak keluarga Audero, yaitu ayahnya Edi Mulyadi yang menolak keras jika anaknya membela Timnas, karena akan semakin menjauhkannya dari cita-cita Audero untuk menjadi kiper di Piala Dunia.

Pernyataan penolakan Edi Mulyadi viral di dunia maya, dan saya yakin videonya akan semakin viral lagi  serta dipenuhi hujatan seandainya Indonesia masuk piala dunia.

Prediksi ini bukan atas dasar kedengkian, melainkan sebab akibat dari pernyataannya tersebut memang memancing perkara serta pernyataannya juga keliru.

Edi Mulyadi mengatakan mimpi Audero takkan terwujud jika bermain di Timnas Indonesia, masuk Piala Asia saja tidak, apalagi Piala Dunia, rugilah.

Memang benar apa yang dikatakan bahwa Indonesia belum pernah masuk piala dunia, tapi mari kita lihat kedepannya, karena setelah kemenangan Timnas atas Arab Saudi justru semakin memperkuat bahwa squad Garuda akan masuk piala dunia.

Perihal belum pernah masuk piala Asia, Edi Mulyadi salah total, faktanya Timnas Indonesia pernah masuk Piala Asia, di level U-23 bahkan masuk masuk di posisi ketiga.

Dan yang lebih penting lagi memangnya seberapa besar nilai kiper bernama Emil Audero Mulyadi. Apakah dengan kehadirannya akan membangkitkan Timnas sampai masuk Piala Dunia atau minimal apakah karirnya di Como mampu memperkuat pertahanannya!

Profil Emil Audero Mulyadi

Emil Audero Mulyadi lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat Indonesia pada 18 Januari 1997 (27) darah Indonesia mengalir di tubuhnya karena ayahnya Edi Mulyadi orang Indonesia dan ibunya Antonella Audero, berasal dari Italia.

Audero dibesarkan di Italia, itulah mengapa kewarganegaraannya Italia serta tidak mempunyai paspor Indonesia. Di Italialah minat kepada sepak bolanya tumbuh, dan pada usia 11 tahun ia masuk ke akademi Juventus.

Berkat bakat dan minatnya begitu besar di dunia sepak bola, pada tahun 2012 ketika usianya 15 tahun, Audero mendapatkan penghargaan The Young Italy Talent of Future.

Kiprah Audero Sebagai Kiper

Audero mengawali karir di tim junior Juventus Allievi U-17, berkat bakat dan konsistensinya akhirnya Audero debut di tim inti Juventus pada 27 Mei 2017. Meskipun penekanan kontraknya sudah sejak 2016, tetapi keberuntungan sepertinya belum berpihak kepada Audero, karena ia lebih sering duduk di bangku cadangan.

Dari kiprahnya yang lebih sering menjadi ban serep, akhirnya Juventus meminjamkan Audero ke Venezia yang pada saat itu berada di liga Serie B, baru setelah itu akhirnya Audero melenting menjadi kiper utama di klub Sampdoria dengan nilai transfer mencapai 20 juta euro atau Rp328 miliar pada Februari 2019.

Ia menjadi penjaga gawang Sampdoria yang bermarkas di stadio Luigi Ferrari selama 5 musim 2019-2024. Audero bermain 169 pertandingan dan melakukan 169 clean sheets. Lalu ketika Sampdoria terdegradasi ke Serie B pada akhir musim 2022/2023, Audero dipinjamkan ke Inter Milan pada musim 2023.

Meskipun kembali berlaga di Serie A bahkan membersamai Inter Milan juara Serie A, tetapi Audero tidak menjadi kiper utama karena daya saingnya kalah dari Yann Sommer, asal Swiss. Di bawah asuhan Simone Inzaghi, di semua kompetisi Audero hanya bermain 6 pertandingan saja.

Karena performanya dianggap kurang, akhirnya pinjamannya tidak diperpanjang dan Audero kembali Sampdoria. Tetapi ketika pulang ke klub asalnya, Audero ternyata dijual ke klub Como 1907.

Awal Mula Audero di Como 1907

Demi Emil Audero Mulyadi, Como rela menukar tiga pemainnya yaitu, Nikolas Ioannou, Simone Ghidotti, dan Alessandro Bellemo serta uang 6 juta euro atau senila 102,6 miliar ke Sampdoria. Penjaga gawang kelahiran Indonesia itu resmi bergabung ke skuad besutan Cesc Fabregas untuk mengarungi Liga Italia 2024/2025.

Dengan nilai yang sebesar itu, Audero mempunyai saingan untuk menjadi kiper utama karena Como juga menghadirkan sosok kiper yang jam terbangnya sudah tidak perlu diragukan lagi, yaitu Pepe Reina, eks kiper Liverpool.

Hal ini terbukti ketika pekan pertama Serie A Como bertandang ke kandang Juventus musim 2024/2025 pada Selasa (20/08/2024) Cesc Fabregas lebih memilih Pepe Reina untuk menjaga gawang.

Menyedihkan memang, jika pembelian Audero hanya dijadikan pelapis saja, dan dibayang-bayangi dengan oleh sepak terjangnya Pepe Reina yang menjadi saingan posisi kiper utama sekaligus gurunya tersebut.

Head to Head Audero VS Pepe Reina: Bagai Salmon dan Wader

Usia dan jam terbangnya keduanya terlampau jauh, dari usianya mereka terpaut 15 tahun. Sekarang Pepe Reina berusia (42) dan Emil Audero (27). Begitupula dengan jam terbang, bahkan ketika Pepe Reina berusia 23 tahun, manajer Liverpool, Rafael Benitez menganggap Reina sebagai “penjaga gawang terbaik Spanyol.”

Pepe Reina tidak hanya bermain untuk liga Spanyol saja, melainkan melanglang buana ke liga top Eropa; Spanyol, Inggris, Italia dan Jerman. Sementara Audero sejauh ini hanya berkiprah di liga Italia sejak ia memulai karirnya dengan tim akademi Juventus. Selama di Liga Italia, tak pernah ada klub dari liga Eropa lainnya yang mau menarik Audero. Inter Milan saja tidak mau memperpanjang peminjamannya atau bahkan dipermanenkan.

Lalu apakah Audero mampu menandingi sepak terjang Pepe Reina, tentu ini tergantung Audero mau atau tidak untuk belajar semakin berkembang mengejar ketertinggalan.

Kiprah Pepe Reina di Serie A Liga Italia, tercatat bermain 195 pertandingan, dari 195 caps, ia kebobolan 209 gol, dan meraih clean sheet sebanyak 67 kali. Sedangkan kiprah Emil Audero Mulyadi di Serie A Liga Italia, tercatat bermain 176 pertandingan, dari 176 caps,  ia kebobolan 274 gol, dan meraih clean sheet sebanyak 36 kali.

Kemudian di Liga Champions, Pepe Reina memainkan 76 laga, Audero hanya satu kali bermain yakni saat Inter Milan ditahan imbang 3-3 oleh Benfica pada (30/11/2023).

Catatan Untuk Emil Audero Mulyadi

Perihal netizen yang pernah ramai membicarakan untuk naturalisasi Emil Audero Mulyadi, lebih baik disudahi saja. Exco PSSI, Arya Sinulingga saja tidak tertarik dengan Emil.

Bagi Arya, Emil Audero sudah tidak perlu dipantau lagi, pemain diaspora yang belum menjadi WNI itu sudah terlihat permainannya, jadi tidak perlu dipantau lagi.

Hal ini terucap usai kekalahan Como kontra Lazio yang dibantai 1-5. Usai pertandingan nahkoda Como 1907, Cesc Fabregas marah sekaligus kecewa, khususnya ke Emil Audero Mulyadi. Apalagi rating Audero menempati posisi terendah di antara pemain Como lainnya.

Justru mari kita sejenak mengapresiasi Maarten Paez dan melihat sekilas kiprahnya. Paes mencetak sejarah di Major League Soccer (MLS) kasta tertinggi liga sepak bola di Amerika Serikat. Paez terpilih sebagai penjaga gawang yang melakukan penyelamatan terbaik (Save of The Year) di MLS 2024.

Dengan catatan kiprah Emil Audero Mulyadi yang justru buruk, plus ketidaktertarikannya menjadi kiper squad Garuda, untuk apa netizen berharap kehadirannya bisa memperkuat Timnas Indonesia!

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar