Home » Mengukur Peluang Como 1907 di Serie A 2025/26 dari 6 Laga yang Telah Dimainkan

Mengukur Peluang Como 1907 di Serie A 2025/26 dari 6 Laga yang Telah Dimainkan

oleh Fans Como Indonesia
A+A-
Reset
Mengukur Peluang Como 1907 di Serie A 2025/26 dari 6 Laga yang Telah Dimainkan

Musim kedua Como 1907 di Serie A setelah kebangkitan panjang mereka dari kasta bawah telah menunjukkan satu hal pentin, klub ini tidak lagi sekedar “numpang lewat” di liga tertinggi Italia. Dari enam pertandingan awal Serie A 2025/26, tim asuhan Cesc Fabregas tampil dengan kekuatan baru, mengumpulkan 9 poin dari 6 laga, hasil dari 2 kemenangan, 3 imbang, dan hanya 1 kekalahan.

Jika dibandingkan dengan musim sebelumnya (2024/25), di mana Como 1907 meraih 8 poin dari 6 laga awal, terlihat konsistensi, stabilitas performa, dan efektivitas dalam mengelola tekanan. Dalam konteks Serie A yang semakin kompetitif, capaian ini bukan sekadar statistik, melainkan sinyal bahwa Como 1907 kini sedang tumbuh menjadi kekuatan baru yang harus diperhitungkan.

Analisis Perbandingan 6 Laga Pertama Como 1907 Musim 2024/25 dan 2025/26

Musim 2024/25, Awal yang Bergelombang, Tapi Menjanjikan

Musim lalu, Como 1907 mengawali perjalanan Serie A mereka dengan hasil yang fluktuatif. Como 1907 mengalami kekalahan telak dari Juventus (0-3) di pekan pertama dan sempat memunculkan keraguan dari publik. Namun, tim segera bangkit dengan kemenangan heroic atas Atalanta (2-3) dan Verona (3-2).

Dua hasil imbang melawan Cagliari (1-1) dan Bologna (2-2) memberi indikasi bahwa Como 1907 punya kemampuan mencetak gol, meski lini belakang masih goyah. Dari enam laga pertama tersebut, Como 1907 mencetak 9 gol dan kebobolan 11 gol. Namun, 8 poin dari periode tersebut menjadi pondasi berharga bagi tim debutan untuk bertahan di Serie A.

Musim 2025/26, Stabilitas dan Identitas yang Mulai Terbentuk

Musim ini, Como 1907 merombak sebagian besar skuadnya dan tampil lebih terorganisir. Mereka memulai musim dengan kemenangan impresif 2-0 atas Lazio, hasil yang langsung menegaskan bahwa musim ini bukan tentang bertahan, tetapi bersaing. Meski kalah tipis dari Bologna di pekan kedua, Como 1907 mampu menahan imbang tim-tim tanggung seperti Genoa, Cremonese, dan Atalanta.

Selain itu, pasukan Cesc Fabregas berhasil mencuri kemenangan penting di markas Fiorentina. Dari sisi produktivitas, Como 1907 kini lebih efisien dengan mencetak 7 gol dan hanya kebobolan 5. Hasil ini menunjukkan peningkatan signifikan di lini pertahanan, terutama berkat penampilan solid bek muda seperti Jacobo Ramon dan penampilan tanggung sang kiper Jean Butez.

Cesc Fabregas tampaknya berhasil dalam menyeimbangkan antara gaya bermain progresif berbasis penguasaan bola dengan kedisiplinan bertahan, sesuatu yang menjadi kelemahan utama musim lalu. Meski begitu, lini serang Como 1907 belum menunjukan performas terbaiknya dengan dukungan para pemain seperti Alvaro Morata, Tasos Douvikas, Nico Paz, Nicolas Kuhn, hingga Jesus Rodriguez.

Peluang Como 1907 di Serie A 2025/26, Target Ralistis dan Tantangan Berat Menuju Eropa

Dengan 9 poin dari 6 laga awal, Como 1907 berada di jalur yang sangat aman untuk bertahan di Serie A. Bila mereka menjaga rata-rata 1,5 poin per laga, tim ini bisa mengakhiri musim dengan mengoleksi lebih dari 50 poin, angka yang cukup jauh dari zona degradasi. Dibandingkan dengan klub-klub papan bawah, Como 1907 memiliki kedalaman skuad dan struktur permainan yang jauh lebih matang.

Peluang Como 1907 untuk finis di posisi 10 besar sangat terbuka. Kombinasi pengalaman pelatih Cesc Fabregas, kualitas lini serang Nico Paz, Jesus Rodriguez, dan Alvaro Morata, serta stabilnya lini pertahanan yang didukung oleh Maxi Perrone, Jacobo Ramon, Marc-Oliver Kempf, serta Jean Butez membuat Como 1907 memiliki peluang untuk bersaing.

Jika mereka mampu mempertahankan tren positif di laga kandang di Giuseppe Sinigaglia, posisi papan atas bukan lagi hanya sekadar mimpi. Meski performa mereka membaik, bersaing untuk zona Eropa atau bahkan gelar juara Serie A masih menjadi langkah terlalu jauh, setidaknya dalam jangka waktu yang pendek. Serie A 2025/26 masih didominasi klub-klub elite seperti Inter Milan, Juventus, dan Napoli yang memiliki kedalaman skuad serta pengalaman di level tertinggi.

Namun, keberhasilan Como 1907 dalam menahan imbang Atalanta dan menaklukkan Lazio di awal musim adalah bukti bahwa mereka mampu bersaing di pertandingan besar. Jika momentum tersebut dapat terjaga hingga paruh musim, Como 1907 bisa menjadi tim “kuda hitam” yang mengguncang dan merusak dominasi tim papan atas.

Jalan Panjang Como 1907 ke Puncak Serie A Masih Terbuka

Dua musim di Serie A sudah cukup membuktikan bahwa Como 1907 bukan sekadar proyek romantis atau klub nostalgia masa lalu. Dengan struktur manajemen yang solid, dukungan investor yang kuat, dan kepemimpinan Cesc Fabregas yang visioner, Como 1907 kini menjadi simbol transformasi modern dari sepak bola Italia.

Awal musim 2025/26 telah menunjukkan bahwa mereka bukan lagi tim yang hanya ingin sekadar bertahan. Mereka kini bermain untuk berkembang, bersaing, dan menulis bab baru dalam sejarah Serie A. Perjalanan masih panjang, tetapi jika mereka terus menjaga keseimbangan antara idealisme dan pragmatisme, birunya Danau Como akan semakin berkilau.

Artikel Terkait