Home » Kisah Kebangkitan Maxi Perrone: Dari Penyelamatan Krusial Hingga Gol Penentu di Bergamo

Kisah Kebangkitan Maxi Perrone: Dari Penyelamatan Krusial Hingga Gol Penentu di Bergamo

oleh Fans Como Indonesia
A+A-
Reset
Foto Maxi Perrone Como 1907 - comoindonesia.id

Dalam lanjutan Serie A pekan keenam musim 2025/26, Como 1907 menghadapi salah satu tim berat, Atalanta. Namun, dari dinamika laga tersebut muncul sebuah narasi menawan, kebangkitan seorang pemain muda bernama Maximo “Maxi” Perrone. Bukan hanya sebagai pengatur ritme di lini tengah, tetapi sebagai aktor penting dalam momen penyelamatan krusial dan juga gol penyama kedudukan yang memastikan satu poin bagi timnya.

Pertandingan itu menjadi panggung bagi Maxi Perrone untuk menunjukkan kematangan mental dan kemampuan teknisnya yang terus tumbuh. Masa adaptasi di musim pertamanya di Italia sempat menjadi tantangan berat bagi Maxi Perrone. Namun, setelah Como 1907 mempermanenkannya dari Manchester City pada musim ini, ia mendapatkan kepercayaan penuh dari klub sehingga peran dan pengaruhnya semakin nyata.

Di bawah filosofi taktik pelatih Cesc Fabregas, Como 1907 mengandalkan sistem 4-2-3-1, di mana Maxi Perrone ditempatkan sebagai playmaker dalam bentuk deep-lying midfielder. Posisi ini tentu memaksanya untuk menjadi penghubung antara lini belakang dan serangan, sekaligus menjaga keseimbangan defensif. Ia juga bertugas untuk mengatur tempo permainan, menjaga kedalaman dan memberikan umpan ke lini serang.

Momen Krusial Maxi Perrone, Penyelamatan Emas dan Gol Cantik yang Tak Terduga

Statistik dari laga melawan Atalanta memperlihatkan betapa terkonsentrasinya peran dari Maxi Perrone. Ia melepaskan 45 operan dengan akurasi umpan mencapai 91,1 %, 23 operan ke depan (84,6 % berhasil), dan aktif dalam transisi melalui operan ke area akhir (6 operan masuk ke area serangan) serta beberapa umpan panjang. Angka-angka itu menegaskan bahwa ia bukan pemain yang pasif, melainkan pengatur ritme dan juga berani memikul tanggung jawab besar.

Salah satu penampilannya yang paling berkesan adalah ketika Maxi Perrone melakukan sebuah penyelamatan krusial pada menit ke15. Ketika itu, Atalanta tengah melakukan tekanan dan Sulemana melakukan tembakan ke gawang Como 1907 yang kosong dan nyaris mencetak gol. Dalam situasi itu, Maxi Perrone melakukan penyelamatan di garis gawang (goal-line clearance) yang menggagalkan peluang tersebut.

Penyelamatan tersebut memberi dampak psikologis, tidak hanya menghentikan gol tambahan Atalanta, tetapi juga memberikan dorongan kepercayaan bagi Como 1907 bahwa mereka bisa bangkit. Ini bukanlah kali pertama bagi Maxi Perrone menunjukkan naluri defensif semacam itu. Dalam laga terakhir musim sebelumnya melawan Inter Milan di kandang, dia juga pernah melakukan sebuah penyelamatan krusial dari Darmian dengan refleks dan pemahaman posisi yang tajam.

Setelah akhir laga, Maxi Perrone berkomentar jika tanggung jawab utamanya adalah membantu tim terutama pada area pertahanan dan menganggap gol tersebut adalah keberuntungan.

“Tanggung jawab utama saya adalah membantu tim, terutama di fase pertahanan dan area yang lebih dalam di lapangan. Jadi saya senang dengan penyelamatan itu, dan, yah, saya juga sedikit beruntung dengan gol tersebut. Untungnya, saya bisa membantu tim di kedua area tersebut dan membawa pulang satu poin dari pertandingan yang sangat sulit ini,” komentar Maxi Perrone dikutip dari laman resmi Como 1907 (9/10).

Dia juga menambahkan, jika ia berniat untuk memberikan umpan silang tetapi bola mengarah ke gawang dan terjadi gol. “Itu seharusnya menjadi umpan silang, tapi pada akhirnya, gol tetaplah gol!” Ungkap Max Perrone sambil tersenyum.

Performa Maxi Perrone Terus Meningkat, Panggilan Timnas Argentina Menanti

Penampilan Maxi Perrone menyiratkan bahwa dia bukan lagi pemain muda yang harus terus diawasi, melainkan aset vital bagi Como 1907. Ketenangannya dalam penguasaan bola, visi distribusi matang, kemampuan dalam membaca permainan, serta kemampuan dalam melakukan defensif dan ofensif sekaligus menjadikannya pusat permainan tim. Ke depan, performa semacam ini bisa membuka jalan baginya menuju panggilan timnas Argentina menjelang Piala Dunia 2026.

Bagi Como 1907, memiliki pemain seperti Maxi Perrone memungkinkan skema membangun sebuah permainan dari belakang dengan transisi cepat dan dijalankan secara lebih stabil. Pertandingan pekan keenam Serie A 2025/26 melawan Atalanta menjadi saksi kebangkitan Maxi Perrone. Dalam satu laga ini menyelamatkan timnya dari gol lawan lewat penyelamatan krusial di garis gawang, dan kemudian mencetak gol penyama dengan trik matang yang menunjukkan keluwesan tekniknya.

Performa tersebut bukan hanya titik balik dalam kariernya, tetapi juga sinyal kuat bahwa Maxi Perrone tengah menjelma menjadi salah satu gelandang paling menjanjikan di Serie A. Jika ia terus mempertahankan kematangan dan konsistensi ini, masa depan cerah tampak terbentang, baik untuk dirinya maupun bagi Como 1907 sebagai tim yang diperhitungkan.

Artikel Terkait