Sepak bola Italia selalu identik dengan klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan. Namun dalam dua dekade terakhir, muncul sebuah kisah luar biasa dari kota Bergamo, Atalanta BC, sebuah klub yang dulunya hanya dipandang sebelah mata kini menjelma menjadi salah satu klub paling modern, konsisten, dan ditakuti di Eropa.
Melalui manajemen yang cerdas, visi jangka panjang, dan keberanian dalam investasi talenta muda, Atalanta BC membuktikan bahwa sebuah klub kecil pun bisa menembus dominasi para raksasa Serie A. Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir, Atalanta selalu berada di papan tengah hingga papan atas klasemen akhir Serie A.
Kisah sukses Atalanta inilah yang belakangan sering dikaitkan dengan Como 1907, tetangga mereka di wilayah Lombardy, Italia Utara yang kini sedang membangun identitas baru di Serie A. Sejak Como 1907 diakuisisi oleh Hartono Bersaudara, klub ini terus memperlihatkan tren posistif dan ambisi besarnya untuk bersaing di kasta tertinggi liga Italia
Perjalanan Sukses Atalanta BC: Dari Klub Kecil di Lombardy ke Panggung Eropa
Atalanta BC sering disebut sebagai “klub yo-yo” karena kerap naik turun antara Serie A dan Serie B, bahkan peringkatnya selalu berada di papan bawah hingga papan tengah klasemen. Namun semua berubah sejak pertangahan 2010-an ketika kepemimpinan presiden Antonio Percassi bersama pelatih Gian Piero Gasperini membawa visi modern ke klub ini.
Klub mulai menerapkan manajemen finansial yang sehat, Atalanta dikenal jarang membeli pemain mahal. Mereka lebih suka merekrut talenta muda dengan harga murah, lalu mengembangkannya menjadi bintang. Contoh sukses adalah Alejandro “Papu” Gomez, Josip Ilicic, hingga Rasmus Hojlund yang dijual mahal ke Manchester United.
Selain itu, Atalanta membangun fondasi klub dengan pengembangan talenta muda melalui akademi kuat. Akademi Atalanta (Zingonia) adalah salah satu akademi pengembangan talenta muda terbaik di Italia saat ini. Produk akademi mereka yang cukup dikenal seperti Roberto Gagliardini, Mattia Caldara hingga Dejan Kulusevski yang menunjukkan kualitas tinggi.
Kedatangan pelatih Gian Piero Gasperini membawa gaya permainan menyerang, atraktif, dan juga modern yang menjadikan Atalanta dikenal sebagai tim paling menghibur di Italia. Bahkan sejak 2017, Atalanta rutin tampil di panggung Eropa dan menjuarari UEFA Europa League di musim 2023/24, sebuah pencapaian luar biasa untuk klub yang dulunya dianggap kecil.
Menatap Cermin Atalanta, Como 1907 Mulai Membangun Fondasi Kuat Untuk Masa Depan
Sejak diambil alih oleh kepemilikan baru (SENT Entertainment) dan dengan sosok Cesc Fabregas di manajemen dan kursi pelatih, Como 1907 sedang merajut mimpi serupa. Mereka ingin membangun fondasi kuat, bukan sekadar tim “pendatang baru” di Serie A. Menatap cermin Atalanta, klub asal Danau Como tersebut mulai fokus pada beberapa hal demi ambisi besar menuju panggung Eropa.
Como 1907 fokus pada fondasi jangka panjang, mereka tidak ingin menghamburkan uang untuk transfer besar-besaran, melainkan membangun sistem yang berkelanjutan. Meski menjadi klub yang mengeluarkan biaya besar di dua musim jendela transfer, Como 1907 berinvestasi pada talenta muda melalui perekrutan secara permanen atau pinjaman dengan opsi pembelian.
Selain itu, Como 1907 mulai membangun akademi yang kuat dengan merekrut talenta muda asal Italia maupun internasional, mirip seperti strategi Atalanta. Semua kelompok umur yang tersedia di akademi Como 1907 mengikuti kompetisi bergengsi guna menempa kualitas para pemain. Bahkan, Como 1907 menerapkan sistem pembelajaran yang berbeda pada setiap kelompok umur yang ada.
Dengan dukungan pelatih kepala Cesc Fabregas, Como 1907 berpotensi memainkan sepak bola yang atraktif, dengan gawa bermain modern ala Tiki-Taka Spanyol dan Catenaccio Italia yang menjadi salah satu identitas baru Como 1907. Meski berbeda cara, Atalanta menjadi inspirasi Como 1907 dalam membangun masa depan klub dengan identitas baru dan ambisi besar.
Atalanta Baru dari Danau Como, Tantangan Besar Como 1907 Menuju Panggung Eropa
Kisah Atalanta BC adalah bukti bahwa dalam sepak bola modern, ukuran kota atau sejarah besar bukan lagi satu-satunya faktor penentu kesuksesan klub. Dengan manajemen yang sehat, visi jangka panjang, serta keberanian untuk melawan arus, sebuah klub kecil bisa berdiri sejajar dengan para klub raksasa bahkan mengunggulinya.
Cerita kesuksesan Atalanta BC ini menjadi cermin sekaligus motivasi bagi Como 1907 yang saat ini tengah membangun identitas baru dengan ambisi besar. Jika tetangga mereka di Bergamo bisa menjadi penantang tim raksasa Italia dan menembus panggung Eropa, tidak ada alasan bagi Como 1907 untuk tidak bermimpi hal serupa.
Tantangan memang besar, tapi dengan strategi yang tepat, Como 1907 bisa menjadi “Atalanta Baru” dari Danau Como. Klub kecil yang mampu menggemparkan Italia, bahkan Eropa dengan prestasi yang luar biasa. Saat ini, Como 1907 terus membangun fondasi jangka panjang mereka, jadi kita nantikan beberapa tahun kedepan, apakah strategi mereka meniru Atalanta berhasil atau malah gagal.