Pertandingan pembuka Serie A musim 2025/2026 menjadi momen bersejarah bagi Como 1907 dan seluruh penggemarnya, termasuk di Indonesia. Di hadapan ribuan pendukungnya di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Minggu (24/8/2025), I Lariani berhasil meraih kemenangan sensasional atas tim kuat, Lazio. Hasil ini menjadi awal yang sangat menjanjikan bagi Como dalam perjalanan mereka kembali ke kasta tertinggi Liga Italia.
Lawan pertama mereka bukanlah tim sembarangan. Lazio, klub ibu kota yang secara konsisten berada di papan atas dan menjadi penantang kuat di kompetisi Eropa, datang sebagai ujian sesungguhnya.
Namun, di bawah arahan pelatih genius Cesc FÃ bregas, Como menunjukkan bahwa mereka tidak datang untuk sekadar berpartisipasi. Mereka datang untuk membuat pernyataan. Di hadapan 7.498 penonton yang memadati stadion, I Lariani berhasil meraih kemenangan sensasional 2-0, sebuah hasil yang tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memberikan harapan besar bagi seluruh fans Como.
Pertarungan Strategi di Lapangan Hijau
Pertandingan ini lebih dari sekadar adu fisik, melainkan pertarungan strategi antara dua pelatih brilian. Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, mencoba memanfaatkan pengalaman para pemainnya untuk menguasai lini tengah. Sementara itu, FÃ bregas menampilkan formasi 4-3-3 dengan penekanan pada penguasaan bola dan serangan balik yang cepat.
Di babak pertama, Lazio mencoba menekan dengan mengandalkan kecepatan Mattia Zaccagni di sayap kiri dan ketajaman sang kapten, Ciro Immobile, di lini depan. Namun, pertahanan Como tampil sangat solid. Duet bek tengah Lorenzo Pirola dan Edoardo Goldaniga berhasil mematikan pergerakan Immobile. Gelandang bertahan Marc Vales dan Oliver Abildgaard juga bekerja keras untuk memutus alur serangan Lazio.
Meskipun demikian, Como tidak hanya bertahan. Mereka bermain dengan penuh kepercayaan diri. Gabriel Strefezza dan Nicholas Ioannou secara bergantian menusuk dari sayap, mencoba mencari celah. Peluang terbaik di babak pertama datang dari sundulan Patrick Cutrone yang sayangnya masih melebar. Babak pertama berakhir dengan skor kacamata, 0-0, namun Como menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar.
Gol-gol yang Mengubah Sejarah
Babak kedua dimulai dengan intensitas yang lebih tinggi dari Como. Mereka tampil lebih agresif dan tidak memberikan ruang bagi Lazio. Hasilnya, hanya dua menit setelah babak kedua dimulai, keajaiban pun terjadi.
Momen gol pertama lahir dari sebuah kerja sama apik di lini tengah. Gelandang serang andalan Como, Nico Paz, yang sepanjang laga tampil menawan, menerima bola di area tengah. Dengan visi luar biasa, ia melihat pergerakan Anastasios Douvikas yang lolos dari jebakan offside. Paz kemudian melepaskan umpan terobosan yang sangat akurat. Bola meluncur di antara dua bek Lazio dan sampai tepat di kaki Douvikas. Striker asal Yunani itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan tenang, ia menempatkan bola ke pojok bawah gawang Lazio yang dijaga oleh Ivan Provedel. Gol! Skor berubah menjadi 1-0 untuk Como. Stadion Giuseppe Sinigaglia meledak, para suporter bergemuruh, dan selebrasi emosional pun pecah.
Setelah gol tersebut, Lazio berusaha keras untuk menyamakan kedudukan. Mereka meningkatkan tekanan, dan Immobile sempat mengancam dengan tendangan keras yang masih mampu ditepis oleh kiper Como, Emil Audero. Namun, Como tidak panik. Mereka tetap disiplin dan bahkan berhasil menggandakan keunggulan.
Pada menit ke-73, kembali Nico Paz menjadi pahlawan. Berawal dari pelanggaran terhadap Cutrone di luar kotak penalti, Como mendapatkan hadiah tendangan bebas. Paz, yang dikenal memiliki kemampuan eksekusi bola mati yang luar biasa, mengambil ancang-ancang. Tanpa ragu, ia melepaskan tembakan keras yang melengkung indah melewati pagar betis Lazio dan menembus pojok atas gawang. Gol kedua ini memastikan kemenangan Como.
Kunci Kemenagangan
Kemenangan Como tidak lepas dari kontribusi beberapa pemain kunci.
Di antaranya Nico Paz, gelandang muda asal Argentina ini adalah man of the match sejati. Dengan satu assist dan satu gol dari tendangan bebas yang fantastis, ia membuktikan mengapa FÃ bregas sangat mempercayainya. Visi, teknik, dan ketenangannya di bawah tekanan menunjukkan bahwa ia memiliki potensi menjadi bintang besar.
Sedangkan Anastasios Douvikas, striker anyar ini menunjukkan mengapa Como merekrutnya. Ia adalah tipe penyerang modern yang tidak hanya menunggu bola, tetapi juga aktif bergerak dan menciptakan ruang. Golnya membuktikan insting tajamnya sebagai seorang finisher.
Lini belakang yang dipimpin oleh Lorenzo Pirola adalah kunci kemenangan ini. Mereka berhasil menahan gempuran Lazio yang dipimpin oleh Ciro Immobile.
Di sisi lain, Lazio tampak frustrasi. Mereka kesulitan menembus pertahanan Como dan kehilangan momentum setelah gol pertama. Ciro Immobile tidak mendapat suplai bola yang cukup, dan lini tengah mereka kalah dalam duel-duel krusial.
Setelah pertandingan, Cesc FÃ bregas tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. “Ini adalah malam yang luar biasa,” katanya. “Kami tahu ini akan sulit, tetapi para pemain menunjukkan karakter dan mentalitas yang luar biasa. Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi mereka. Kami tidak hanya ingin bertahan di Serie A; kami ingin menunjukkan identitas kami.”
Nico Paz juga mengungkapkan perasaannya. “Saya sangat senang bisa membantu tim meraih kemenangan. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ujarnya. “FÃ bregas selalu bilang untuk tidak takut. Kami bermain untuk satu sama lain dan hari ini kami membuktikannya.”
Sebuah Harapan Baru
Kemenangan 2-0 atas Lazio bukan hanya sekadar tiga poin. Ini adalah pernyataan tegas bahwa Como 1907 layak berada di Serie A. Bagi para fans Como di Indonesia, hasil ini adalah kado terindah yang membangkitkan optimisme. Perjalanan masih panjang, tantangan akan semakin berat, tetapi dengan performa seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin. Momen ajaib di Giuseppe Sinigaglia akan selalu dikenang sebagai awal dari sebuah era baru yang penuh harapan bagi I Lariani.